PROFIL PEMAIN DRAMA “LUTUNG KASARUNG”
RISKI TAMARTA NINGTIAS
e-mail:tamartatias@gmail.com
“Berharapmenjadiwanita yang suksesduniadanakhirat”
Berperansebagai:
Narator&NenekSihir
|
SITI MARYAM
Fandom: ELF
Bias: Kim Jong Woon
e-mail: maryamkim17@gmail.com
“Mempunyaiimpian yang
anehyaituberharapbisaberdiridilautan ‘sapphire blue ocean’ bersamamereka
(ELF) bernyanyidanmenaribersama Super Junior”
Berperansebagai:
Purbasari
|
RIESMA KINASIH
Hobby:Olahraga
e-mail:riesma08@gmail.com
“Gueitusukabangetsamaperanantagonis,
makanyasekarangguejadiperanantagonishehehe..Dukunggueterusyoo”
Berperansebagai:
Purbararang
|
ISTI NURHASANAH
Hobby:Berlatihpaskibra
e-mail:andini_ly@yahoo.com
“Bilatakdirsudahmenjadinasibnyasetidaknyakitaharusbisamenerimanya,
bukanlaridarikenyataan yang ada”
Berperansebagai:
IstriPrabuTapakAgung
|
ENA YULIANA
Fans ‘Coboy Junior’
e-mail:enayulian141@yahoo.com
“BerharapbisamenjadiistriIqbalCoboy Junior”
Berperansebagai:
DayangKerajaan
|
AKHMAD
Hobby: Swimming
e-mail:akhmad.prawira@gmail.com
“Bahagiasecukupnya, sedihseperlunya,
mencintaisewajarnya, membencisekedarnya,
bersyukursebanyak-banyaknya&tiadaharitanpaberibadah”
Berperansebagai:
LutungKasarung
|
BAYYANU GHALIYAH SUHARTA
Hobby:dengermusik
Twitter: @Bayyanu_TiHa
“Sekolahuntukijasahdanbermain”
Berperansebagai:
Patih
|
ADITYA SURYA DARMAWAN
Hobby:motoGP
“SayasukabangetsamamotoGP”
Berperansebagai:
Indrajaya
|
DEMINGO
Hobby:Rad Race
e-mail:demingo76@yahoo.com
“Do’a Mama Menyertaikita”
Berperansebagai:
PrabuTapakAgung
|
FAZRI HIDAYATULLAH
Hobby:BrmainBuluTangkis
e-mail:fazrihidayatullah@gmail.com
“Ku lawan 1000 nyawamudengan 1 nyali WANI-Ku”
Berperansebagai:
PengawalKerajaan
|
PRAKTIK SENI BUDAYA
CERITA RAKYAT
XI PEMASARAN 1
SMK NEGERI 1
KEDAWUNG
TAHUN AJARAN
2014/2015
Alkisah pada zaman dahulu kala di Tatar
Pasundan ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja yang bijaksana,
beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.Prabu Tapak Agung mempunyai seorang
istri yang dikaruniai dua orang putri yang kini sudah dewasa dan sangat cantik
jelita.Akan tetapi, sifat kedua putrinya sangatlah berbeda.Kedua putri tersebut
bernama Purbararang dan adiknya Purbasari.Hingga akhirnya pada suatu hari, sang
permaisuri Prabu merasa cemas karena usia sang prabu sudah terlalu tua untuk
memimpin kerajan di negeri ini.
*intro*
#Adegan
1 (Di kamar)
Istri Prabu : “(sambil memegang bahu )Kanda, sepertinya usiamu sudah tua untuk
memimpin kerajaan ini. Bagaimana jika
kita serahkan saja kerajaan ini kepada salah satu putri kita?”
Prabu Tapak Agung : “(sambil batuk) Ukhukhuk..Kamu benar Dinda,
sebaiknya kita serahkan tahta ini kepada Purbasari putri sulung kita.”
Istri Prabu : “Tapi bagaimana dengan
Purbararang? (dengan wajah bingung).”
Prabu Tapak Agung : “Hem..Kita sudah merawat mereka sejak
kecil, jadi kita sudah tahu sifat-sifat mereka.Dan menurutku Purbasarilah yang
pantas untuk meneruskan tahtaku.”
#Adegan 2 (Prabu Tapak
Agung keluar dari kamarnya untuk memberitahu kedua putrinya)
Prabu Tapak Agung : “Dayang kemarilah! Panggillah kedua putriku
kemari!”
Dayang : “Enggih Tuan, kula bade
mlebet untuk memanggil Tuan Putri.”
(Dayang
bergegas memanggil Purbararang dan Purbasari)
Purbararang dan Purbasari pun menghadap kepada
Ayahandanya.
(Bergegas
Sang istri Prabu pun keluar dari kamarnya, dan mendengar percakapan suami
dengan anak-anaknya)
Purbasari : “Ada apa Ayahanda
memanggil kami berdua kemari?”
Prabu Tapak Agung : “Begini putriku, usia Ayahsudah semakin tua
untuk memimpin kerajaan ini. Ayah akan menyerahkan tahta ini kepada Purbasari.” *intro*
Purbararang : “APA..! Ayah akan menyerahkan
tahta kerajaan ini kepada Purbasari, semantara aku adalah anak sulungmu. Ayah
tidak adil” (dengan wajah memerah)
Prabu Tapak Agung :
(sambil memegang dada sebelah kiri karena sesak nafas dan terjatuh)
Purbararang dan
Purbasari : (menangis tersedu-sedu) “Ayah.. Ayah…”
Purbasari : “Ayah..Ayahanda jangan
pergi, bangunlah jangan tinggalkan kami.”(sambil
nangis tersedu-sedu)
Istri Prabu : (menangis dan merangkul
tubuh sang suami) “Kanda bangunlah, jangan tinggalkan Dinda.”
Ayah Purbararang
dan Purbasari pun meninggal dunia karena serang jatung.
#Adegan 3(Di hutan)
Akhirnya setelah kematian Prabu Tapak
Agung,seminggu sebelum penobatan Purbasari menjadi seorang Ratu, Purbararang
mempunyai niatan jahat untuk mencelakakan adiknya. Ia bersama tunangannya pergi
untuk mencari seorang Nenek Sihir di tengah hutan dengan harapan dapat
membantunya dalam menjalankan niat jahat Purbararang menggagalakan penobatan
Purbasari sebagai seorang Ratu kerajaan.
Purbararang : “Kakang, ayo cepatan
jalannya.” (sambil menarik tangan
Indrajaya)
Indrajaya : “Sabar Dinda, ini sedang
jalan.” (dengan nada sedikit marah)
Sampailah mereka ditengah
hutan dan mereka pun menemukan rumah Nenek Sihir.
Purbararang : “Kakang look it! Sepertinya kita telah menemukan rumah Nenek Sihir itu.Ayo
cepat kita kesana.” (sambil bergegas menuju rumah nenek sihir)
Indrajaya : “Iya sudah, lest go Dinda.” (sambil memegang pergelangan tangan Purbararang)
Tiba-tiba keluarlah Nenek Sihir
itu, dengan membawa tongkat saktinya.
Nenek Sihir : (tertawa) “Hihihi..Sedang apa kalian datang kemari?”
Indrajaya : (ketakutan, bersembunyi dibelakang pundak Purbararang) “Dinda, ayo
kita pulang saja.”
Nenek Sihir : “Jangan takut anak muda, aku
tahu maksud kedatangan kalian kemari. Kalian pasti ingin mencelakan seseorang.”
Indrajaya : “Wah..Nenek ini hebat
sekali ya.Belum dikasih tahu maksud dan tujuan kami kemari, tapi Nenek sudah
tahu.”
Nenek Sihir : (sambil memberikan ramuan yang telah yang dibuatnya) Ini, berikan
ramuan ini kepada Purbasari. Dia akan mengalami kulit yang melepuh.
Purbararang : (tersenyum pahit) “Terima kasih Nek, Ini ada kepingan emas
untukmu.”
Setelah
mendapatkan ramuan itu Purbararang dan Indrajaya bergegas pulang menuju
kerajaan.
#Adegan
4 (Di dapur)
Haripun sudah mulai gelap, tiba waktunya
untuk makan malam bagi keluarga kerajaan.Dayang pun menyiapkan makanan untuk
santapan makan malam.
Purbasari : ”Dayang.. sudah siapkah
makanannya?” (dengan nada lembut)
Dayang : “Enggih putri, sebentar
lagi siap makanannya. Tungguhlah sebentar.”
Purbararang :
“Sebentar Bunda, aku akan membantu dayang untuk menyiapkan makanan.” (tersenyum sok manis)
Tanpa sepengetahuan Dayang, Purbararang
memberikan ramuan yang diberikan Nenek Sihir.Dan Purbararang membawakan makanan
menuju meja makan.
Purbararang : “Silahkan dinikmati adikku.” (sembari menyajikan makanan didepan meja
makan Purbasari)
Purbasari : “ Terima kasih Kak.” (tersenyum manis)
Mereka pun menikmati hidangan makan malam.
Hingga keesokan harinya, di Kerajaan pun santar terdengar heboh bau amis yang
menusuk hidung. Ternyata bau amis dan busuk tersebut berasal dari kamar
Purbasari.
Istri Prabu : “Pengawal bau amis dan busuk
apakah ini?” (sambil menutupi hidungnya)
Pengawal : “Bau ini berasal dari kamar
Purbasari, Permaisuri.”
Istri Prabu : “Tidak mungkin! Bau ini berasal dari kamar
Purbasari.Purbasari adalaha putri yang bersih dan wangi.”(sambil mengoceh)
Patih : “Iya sudah mari kita
kesana untuk membuktikannya.”
*Intro*
#Adegan 5 (Di kamar
Purbasari)
Semakin dekat menuju kamar Purbasari,
semakin tercium aroma amis dan busuk dari Purbasari. Sampai-sampai keluarga
kerajaan pun hampir tidak kuat untuk mencium aromanya.
Pengawal : (mengutuk pintu kamar Purbasari) “Tuan Putri, bisakah bukakan
pintunya sebentar.”
Purbasari : (dengan keadaan takut dan bingung, karena keadaan kulitnya yang
membusuk) “Haduh bagaimana ini?”
Purbararang : “Sudahlah jangan terlalu lama,
mari kita dobrak saja pintu ini!” (dengan
nada tinggi)
Pengawal pun segera mendorong pintu itu
dengan kasar, sehingga terbukalah pintu kamar Purbasari.
Purbararang : “Wah ternyata bau itu berasal
dari tubuh Purbasari, Bunda?” Usir saja dia dari kerajaan ini daripada
menimbulkan resah masyarakat!”(dengan
nada marah)
Istri Prabu : (berfikirsejenak) “Kau benar Purbararang. Patih, bawa dia pergi
dari kerajaan ini sebelum rakyat mengetahui hal ini.”
Purbasari : “Tapi..Bunda?”(sembari memelas, melutut dikaki Bunda)
Purbararang : “Pergi kau! Kau tak pantas
berada disini.”(sembari mendorong
Purbasari dari kaki Bundanya). “Patih cepatlah bawa dia pergi dari sini,
aku sudah tidak tahan menahan bau busuk ini.”
Patih : ”Baiklah Putri Purbararang,
saya akan membawa Putri Purbasari pergi jauh dari kerajaan ini.” (dengan wajah yang sedih)
Sang Patih pun membawa Putri Purbasari ke
hutan yang jauh dari pemukiman rakyat.
#Adegan 6 (Di hutan)
Sampailah Patih dan Purbasari di hutan.Sang
Patih membuat rumah dari bambu untuk tempat tinggal Purbasari.
Patih : “Purbasari,
tinggallah kau disini! Paman akan mengirim persedian makanan untumu. Jagalah
dirimu disini baik-baik. Penderitaan ini akan segera berakhir. Bersabarlah! (sembari menepuk pundak Purbasari pelan)
Purbasari : “Iya Paman terima kasih atas
semuanya. Pergilah! Aku tahu kau pasti tidak kuat mencium bau busuk badanku
ini.”(dengan wajah sedih)
Sang Patih pun pergi kembali ke istana.Di
tengah hutan belantara Purbasari hidup dengan damai yang ditemani oleh berbagai
macam hewan.Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang
misterius.Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari.Lutung
kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang
indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada saat malam bulan purnama, Lutung
Kasarung bersikap aneh.Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia
sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Tidak lama kemudian, tanah di dekat
Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali.Airnya
mengandung obat yang sangat harum.Dan keesokan harinya Lutung Kasarung menemui
Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut.
Lutung Kasarung : (sambil
menarik tangan Purbasari menuju telaga dengan bahasa isyaratnya)
Purbasari : “Apa manfaatnya bagiku?” (pikir Purbasari)
Lutung Kasarung : (meyakinkan
Purbasari untuk mandi di telaga tersebut)
Purbasari : “Baiklah akan kuturuti
kemauanmu.”
Akhirnya Purbasari menceburkan dirinya ke
telaga. Tak lama setelah Ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya.
Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari
sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.
Purbasari : (kaget) “Hah..kulitku kembali seperti semula.”
Lutung Kasurung : (bergembira)
Setelah beberapa bulan penobatan
Purbararang sebagai ratu di kerajaan, Purbararang memutuskan untuk melihat
adiknya di hutan.Ia pergi bersama tunangannya dan pengawalnya. Ketika sampai di
hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang
tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula.
Purbararang : “Apa? Kenapa kau bisa berubah
seperti dulu lagi?”(sambil wajah
kebingungan)
Purbasari : “Tidak perlu kau tahu,
bagaimana aku bisa kembali seperti ini. Yang jelas dengan aku yang seperti ini,
aku bisa kembali melanjutkan amanat yang
telah Ayahanda kepadaku untuk memimpin kerajaan.”
*intro*
Purbararang : “Tidak! Tidak bisa, akulah sang
ratu. Aku sudah dinobatkan sebagai ratu beberapa bulan yang lalu!”(dengan nada tinggi)
Purbasari : “Tentu saja bisa, ini adalah
amanat Ayahanda sebelum Beliau meninggal dunia. Dan tidak ada yang bisa
menentang amanat Ayahanda.
Purbararang : “Baiklah, bagaimana jika kita
adu ketampanan tunangan kita?” (Sambil
menarik Iengan Indrajaya) “Mana tunanganmu?”
Purbasari : (kebingungan, kemudian tanpa
sadar Ia menarik Lutung Kasarung) “Ini, inilah tunanganku. (tanpa ragu)
Purbararang dan
Indrajaya :(tertawa terbahak-bahak
melihat Purbasari membawa sang Lutung)
Purbararang : “Jadi monyet itu tunanganmu?”
Purbasari : (diam dan membisu)
Dengan seketika, saat Purbararang dan
Indrajaya tertawa terbahak-bahak.Tiba-tiba mereka terkejut melihat sesosok
Lutung yang berubah menjadi pangeran tampan.
Lutung Kasarung : “Akulah wujud asli dari seekor lutung.
Dan aku akan segera menikahi Purbasari.”
Purbararang : “ Apa tidak mungkin!” (dengan wajah heran)
Lutung Kasarung : “Tidak akan ada yang tiadak mungkin di
dunia ini. Kau tahu?Aku adalah seorang pangeran dari Kayangan yang dikutuk.
Purbasari : “Apa kau seorang pangeran?”(dengan wajah kaget)
Lutung Kasarung : “Ya aku adalah seorang pangeran. Dan
kutukanku kini berakhir ketika seorang gadis mencintaiku dengan hati yang
tulus.Dan gadis itu adalah kau Purbasari.(sambil
menunjuk Purbasari)
Purbararang : “Apa? Lalu untuk apa aku
memasukan racun kedalam makanan Purbasari, jika akhirnya dia menemukan
kebahagiannya. Ini tak adil!”(dengan nada
marah)
Tanpa disengaja, Patih datang dan mendengar
semua percakapan mereka.
*intro*
Patih :
“Jadi selama ini kaulah biyang keladi semua ini Purbararang. Pengawal tangkap
dia dan hakimi dia dikerajaan!”(nada
marah)
Pengawal :
“Baik Tuan.” (menggandeng Purbararang dan
Indrajaya)
Patih :
(merangkul bahagia) Sudah Paman duga semuanya akan berakhir. Bagaimana
keadaanmu?Dan benarkah pria tampan ini adalah tunanganmu? (sambil menunjuk
Lutung Kasarung)
Purbasari : “Aku baik-baik saja Paman. Ya benar Paman, dia
adalah tunanganku.”
Patih :
“Bagaimana jika sekarang kita pulang? Dan pertemukan tunanganmu kepada
ibumu.Sungguh ibumu sangat merindukanmu.”
Purbasari : (menghadap pangeran) “Pangeran maukah kau ikut
bersamaku ke kerajaan?”
Lutung Kasarung : “Sudahku putuskan saatku menemanimu di hutan, aku akan selalu
bersamamu kemanapun kamu pergi.”
Purbasari : (tersenyum)
Mereka
pun pulang menuju kerajaan.Sesampainya di kerajaan Permaisuri sedang memberi
hukuman kepada Purbararang dan Indrajaya.
Istri Prabu : “Tidak kusangka aku yang melahirkanmu dan
membesarkanmu, tapi mengapa kau tega berlaku seperti itu kepada adikmu? Ibu
tidak pernah mendidikmu seperti itu?”
Purbararang dan Indrajaya : “Maafkan
kami, jangan hukum kami Bunda?”
Purbasari : “Sudah Bunda tidak usah dihukum aku telah
memaafkan mereka semua.”
Istri Prabu : “Kamu memang Putriku yang baik, dan kamu memang
pantas memimpin kerajaan ini dibandingkan Kakakmu.(sambil memegang tangan Purbasari)Tetapi hukum harus tetap
dijalankan agar mereka jera.”
Patih :
“Apa yang dikatakan ibumu memang benar. mereka telah banyak melakukan
kesalahan, mereka pantas menerimanya!”
Purbasari : (menunduk
diam dan pasrah)
Patih : “Pengawal sekarang bawa mereka menuju
penjara!”
Pengawal : “Baik Patih.”
Purbararang : “Tidak…..” (berteriak)
*intro*
#Adegan 7 (Di aula
kerajaan)
Keesokan harinya, pesta
pernikahan dan penobatan Purbasari
menjadi Ratu digelar dengan meriah.
Lutung Kasarung : “Purbasari, maukah kau menikah denganku
menjalani hari-hari dengan bahagia bersamaku?” (sambil memegang tangan Purbasari)
Purbasari : “Tentu Pangeran, aku bersedia kau persunting.” (tersenyum bahagia)
Lutung Kasarung : (mencium
tangan Purbasari)
Patih : “Dengan ini kalian resmi menjadi pasangan
suami istri.”
Istri Prabu : (merangkul
Purbasari dan Lutung Kasarung)”Kalian sekarang sudah resmi menjadi sepasang
Raja dan Ratu. Semoga kalian hidup bahagia.”
Rakyat : (tepuk
tangan)
Akhirnya Purbasari dan Lutung
Kasarung hidup bahagia didalam kerajaan.Demikian drama cerita rakyat Lutung
Kasarung yang dapat kami persembahkan.Terima kasih.(semuanya menundukan
badan)
karya : -Riski tamarta Ningtias
-Siti maryam
-Riesma kinasih
-Akmad prawira
Komentar
Posting Komentar